Bisnis Online Bagi Pensiunan
Setelah berpuluh-puluh tahun, dari muda hingga masa tua dekati diri, akan ada masa pensiun atau purna bakti bagi para profesional yang bekerja. Swasta ataupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Lantas mau ngapain setelah pensiun?“. Begitulah kira-kira pertanyaan para calon purna bakti. Sebelum dirinya mendapati benar-benar berhenti dari rutinitas kerja.
Jaman tetap berjalan. Namun kemudahan akibat hadirnya teknologi bisa dimanfaatkan oleh para pensiunan. Utamanya teknologi internet.
* Menata Mindset dan Validasi Usaha
Setelah pensiun identik dengan tidak ada pekerjaan dan kebingungan. Hal yang harus dijawab adalah lanjutkan hidup dengan kuras dana pensiun atau berwirausaha untuk tetap produktif? Efek dari produktif adalah kesehatan dan tentunya kebahagiaan. Inilah mindset yang harus ditanamkan selama proses menjadi produktif.
Dana pensiun tentunya ada. Jangan sampai dana tersebut digunakan berwirausaha dengan mencipta/menjual produk yang tidak ada pasar nya. Jangan berfikiran egois bahwa produknya pasti laku dipasaran. Sebelum meluncurkan produk, tetaplah perlu validasi/pembuktian bahwa produk tersebut memang dibutuhkan oleh pasar.
Salah satu cara sederhana validasi usaha adalah dengan bertanya kepada tetangga, teman, saudara, kolega, perusahaan dilingkungannya sendiri ataupun tempat target pasarnya. Apakah produk itu nantinya dibutuhkan oleh mereka.
Misal, ingin berwirausaha minuman herbal/jamu tradisional. Untuk validasi usaha, bisa bertanya kepada calon target pasar. Seberapa penting produk tersebut bagi konsumen? Produk itu selesaikan masalah/penyakit apa? Untuk siapa produk tersebut dikonsumsi? Seberapa kuat kebutuhannya? Apakah produk tersebut punya potensi dibeli oleh pasar?
* Sales Marketing Secara Online
Setelah punya produk valid, hal yang harus di perkuat adalah cara mendatangkan pendapatan (omzet). Sales marketing secara offline dan online harus gencar dan konsisten dilakukan.
Strategi pemasaran online akan banyak bercerita tentang produk dan aktivitas usaha. Tujuan dari pemasaran online untuk meningkatkan kepercayaan (brand awareness) produk dan usaha. Sehingga calon konsumen akan percaya dan yakin untuk melakukan pembelian.
Manfaatkan media-media online yang berpotensi meningkatkan sales marketing. Pergunakan sesuai kekuatan, media seperti Website, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, LinkedIn dan Google+.
Update lah secara berkala dengan konten cerita, gambar dan video. Durasi update bisa sehari sekali, seminggu dua kali, tapi jangan terlalu lama mendiamkan. Konsumen pada dasarnya secara psikis akan yakin terhadap produk atau usaha yang aktif berkabar kepada pasar. Secara natural, sama seperti konsep berteman. Semakin sering bertemu, berbincang, dan berinteraksi, akan meningkatkan rasa kepercayaan.
Berikut informasi beberapa tips menggunakan media sosial untuk wirausaha:
– Penting nya Website
– Cara Buat Facebook Fanspage
– Facebook Video Viral Marketing
– Personal Branding Facebook Untuk Bisnis
– Tips Jualan di Instagram
– Strategi Marketing Instagram
– Cara Buat Google Bisnis
– Manfaat Google Plus
– Cara Upload Video Youtube
– Cara Bisnis di LinkedIn
– Penting nya Aset Digital
Hasil akhir dari kepercayaan tersebut, konsumen akan komunikasi dengan Anda. Siapkan media komunikasi yang mudah bagi konsumen semisal nomor WA, email, ataupun fasilitas chat online.
* Inspirasi Onlinekan Bisnis
Panggilannya Bunda Hermien. Pensiunan karyawan swasta yang berwirausaha jualan jamu sehat segar. Meski berumur diatas 60 tahun, Bunda Hermien mampu menjual produk nya ke hotel dan villa berbintang. Jamu sehat segar nya digunakan untuk “welcome drink” para wisatawan manca negara dan tentunya dijual juga bagi yang ketagihan. Minuman menyehatkan tersebut menimbulkan sensasi tersendiri karena tidak ada di negara para wisatawan berada. Untuk memperluas pasar, Bunda Hermien aktif menggunakan website dan media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk berkabar secara online.
Inspirasi berikutnya datang dari pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Shinta Dyan. Masih muda berumur 36 tahun memutuskan diri untuk pensiun setelah 14 tahun jadi PNS. Shinta punya hobi memasak dan siap mengirimkan sajiannya walaupun itu cuma order 1 nasi kotak atau 1 pax. Artinya Shinta siap menerima catering atau nasi kotak tanpa minimum order.
Validasi yang dilakukan Shinta adalah banyak konsumen yang ditolak oleh catering besar gara-gara order nya terlalu sedikit. Untuk pemasaran, Shinta membuat website catering prasmanan bernama Catering Kita Bali dan aktif di Facebook, Instagram, Google+ dan mendaftarkan usaha nya di Google Maps. Semua pelanggan datang nya dari internet. Jadi Shinta tidak perlu sewa ruko di pinggir jalan untuk bisnis nya.
Tentunya masih banyak lagi inspirasi wirausaha akibat dari semangat pensiun. Semua hal diatas pernah disampaikan oleh CEO BOC Indonesia, Hendra W Saputro di workshop dengan topik model bisnis online yang berpotensi laris. Peserta nya adalah calon purna bakti PNS di lingkungan Kementrian Hukum & Hak Asasi Manusia dari seluruh Indonesia. Semoga membawa manfaat.
